Lippo Village (dulu dikenal dengan nama Lippo Karawaci) bermaksud untuk menggelar A1 GP pada 6-8 Feb 2009. Sayang karena belum siapnya sarana sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, maka pertandingan berskala internasional yang cukup bergengsi ini batal dilaksanakan. Ada info acara A1 ini akan diundur di bulan September 2009. Dan sebagai gantinya diadakan GT Racing pada tanggal yang sama.
Sebagai penghuni di Lippo Village, kami bermaksud untuk memberikan informasi persiapan Lippo dalam mempersiapkan sirkuit ini dari kacamata penghuni. Terkesan kontraktor yang mengerjakan proyek sirkuit ini membangun secara terburu-buru, sampai minggu terakhir sebelum acara, pengerjaan struktural masih terlihat disana-sini. Pagar pengaman masih banyak yang belum terpasang, gedung pit masih belum siap, jalan sirkuit terlihat masih bergelombang. Bahkan hari Kamis malam, saat kami melewati lokasi, terlihat beberapa pengerja sedang membuat jembatan penyeberangan. Oh tidak … bukankah acara ini dilaksanakan Jumat.. ?? Tapi Kamis malam baru mengerjakan rangka jembatan penyeberangan ? Kami jadi teringat kisah legenda Bandung Bondowoso dan Loro Jonggrang yang bermaksud untuk membangun 1ooo candi dalam waktu 1 malam đŸ˜€
Memang patut dikagumi niat dari Lippo Village untuk menyelenggarakan acara ini, karena sangat membutuhkan biaya besar. Dan juga sebenarnya ada kebanggaan tersendiri untuk penghuni saat acara ini diadakan, menaikkan prestise perumahan Lippo Village. Penghuni mendapatkan 4 buah tiket gratis menonton GT Racing (General Admission) ini dengan menunjukkan bukti pembayaran IPKL (Iuran Pengelolaan dan Keamanan Lingkungan) di kantor pemasaran. Dan untuk penghuni yang mau membeli tiket VIP mendapatkan promo buy 1 get 1 free.
Hari Sabtu, kami pergi untuk melihat acara ini. Untuk menghindari sulitnya parkir & kemacetan, maka tim Jalan Jajan Hemat (JJH) datang dengan menggunakan kendaraan umum. Sempat kesulitan, karena kurangnya informasi lokasi pintu masuk yang jelas. Di jalan menuju lokasi kami melihat ada beberapa mobil golf yang diparkir disana, yang kira2 bertuliskan ‘kendaraan operasional GT Racing..’. Namun saat saya menanyakan kepada pengemudi yang sedang duduk2 sambil mengobrol, mereka terkesan acuh dan berlagak pilon tanpa menawarkan untuk mengantarkan ke lokasi gerbang masuk yang jaraknya cukup jauh. Wah sungguh mengecewakan…
Masuk ke pintu masuk, disambut dengan ramah oleh petugas, diberikan peta dan jadwal pertandingan. Ketika kami menuju ke dalam area, kami harus melewati jembatan penyeberangan. Nah benar dugaan saya, jembatan penyeberangan ini jauh dari layak. Masih berupa besi2 saja dan ditutupi tripleks. Waduh, mengerikan sekali dan sangat memalukan jika ini terjadi di event A1. Di jembatan ada petugas yang mengarahkan pengunjung agar tidak berhenti untuk memotret di atas jembatan, karena memang hal itu berbahaya dan akan mengganggu arus pengunjung yang lain.
Sesampai di area, di beberapa lokasi terdapat 2 lapis pagar pengaman, tapi banyak lokasi yang hanya terdiri dari 1 lapis saja. Tidak ada konsistensi dari panitia dan seakan2 mereka pun bingung, apakah penonton boleh mendekat ke pagar pengaman atau tidak. Dalam beberapa pertandingan penonton diperbolehkan, baru kemudian penonton “diusir” keluar dari pagar pengaman terluar, walaupun pagar pengaman lapis kedua banyak yang belum terpasang. Kami kecewa dengan para petugas lapangan yang terlihat belum siap dan terkesan tidak profesional dalam bertugas. Toilet di Taman Sari ternyata dikenakan biaya (seperti di terminal saja), walaupun ternyata panitia menyiapkan “toilet portable”, tapi letaknya kurang strategis.
Dengan jadwal terlihat molor di sana – sini, acarapun dimulai. Ada Ducati track day, yaitu show off dari moge ducati yang mengelilingi sirkuit; tidak terlalu istimewa. Lalu ada BMW Track Attack, sama juga hanya berupa ritual mengelilingi sirkuit oleh team BMW tanpa terlihat tantangan yang seru. Saat babak kualifikasi dimulai, tontonan mulai terlihat hidup.
Kami mendengar kabar (yang belum dapat dipastikan kebenarannya), bahwa disepanjang pagar pengaman seharusnya dilapisi karet penahan jika terjadi benturan tidak sampai berakibat fatal. Tapi karet tersebut tidak kami dapati, walaupun di tempat parkir kami melihat karet pelapis berukuran besar yang masih berada dalam gulungan. Mungkin tidak sempat dipasang ya.. Lalu kami juga melihat ban2 pengaman yang dipasang ternyata adalah ban baru, wow keren tapi sayang sekali ya. Apakah memang harus yang baru ? Update: ternyata ban2 tersebut adalah ban baru yang sudah kadaluarsa dari Gajah Tunggal, dan itu merupakan standard yang dibutuhkan
Tapi tidak adil, kalau hanya melihat dari sisi buruknya saja, ada juga sisi yang patut dikagumi dari panitia. Selain ajang balapan, dalam area lokasi terdapat stan2 penjual aneka barang, dari makanan, minuman, mainan, asuransi, TV kabel wah pokoknya serasa di PRJ (Pekan Raya Jakarta) deh. Ada panggung yang menampilkan penyanyi dan hiburan lainnya. Untuk anak2 dapat menikmati hiburan juga seperti badut, akrobat, dll. Sehingga kaum ibu dan anak2 yang datang ke acara ini tidak merasa bosan. Resto dan mal bersebelahan, sehingga sangat mudah mencari makanan dan hiburan. Bandingkan dengan sirkuit Sentul yang jauh kemana-mana.
Tapi memang ada satu “dosa besar” dari panitia yaitu pengaturan arus lalu lintas. Pada hari Minggu kami membutuhkan waktu 1 jam untuk keluar dari Lippo Supermal, karena arah lalu lintas yang tidak jelas, diputar kesana-sini. Macet parah.. sepertinya lebih parah dari saat perayaan Tahun Baru. Para penghuni sangat … sangat … kecewa dengan keadaan lalu lintas ini. Bahkan saat mendengar akan diadakan acara rutin di sirkuit Lippo, penghuni bersiap2 akan mengadakan protes ke pengelola jika belum ditemukan jalan keluar untuk pengaturan lalu lintas.
Yah, semoga panitia bisa lebih baik lagi dalam penyelenggaraan event berikutnya. Buatlah sirkuit kelas dunia, pertandingan kelas dunia, dan tentunya panitia kelas dunia dengan tanpa mengorbankan kenyamanan penghuninya.
Salam Jalan Jajan Hemat
ps: untuk GT Racing seri 2 dapat dibaca disini
Pingback: GT Racing Series 2 Lippo Village | Jalan Jajan Hemat
Betul, tgl 20-21 akan diadakan acara balapan kembali. Semoga Lippo dapat belajar banyak dari pengalaman pertama kemarin. Dan yg penting jangan sampai mengorbankan pendidikan anak2 dgn ‘meliburkan’ sekolah di sekitar Lippo. Dan semoga event A1 dapat dilaksanakan (tentu dgn tdk merugikan warga). @Jojo: Terima kasih atas infonya Pak..
Last update, perbaikan disana-sini terus dilakukan di lokasi setiap harinya, semoga menjadi lebih baik..
sayang banget proyeknya rada kacau & A1 batal..
Info ajah, untuk tgl 20-21 besok, race hanya dari jam 7 pagi s/d jam 11 siang, mudah2an after lunch semua udah kembali normal.
mengenai penggunaan ban baru, hal itu dikarenakan persyaratan yang diajukan oleh FIA adalah seperti itu. dan ban yg digunakan juga tidak baru 100% koq. ban2 tsb adalah ban expired yg tidak dijual oleh pabrikan (dalam hal ini PT Gajah Tunggal)
hai..lam kenal ya..
Re juga termasuk penguhni sekitar Lippo yg ikut bangga jg dg diadakannya event seperti GT racing, or next A1 GP.
Tapi bener banget tu, mengenai masalah LaLin. wah! macet parraaahh..hr jumatnya (tgl.6 feb lalu) butuh 2 jam buat nyampe k islamic dr rmh gw d Medang, yg cuman 4 kilo jauhnya.. weleh2..
tgl.20 feb mendatang bakalan ada racing lagi ya? siap2 deh.. ;(
Betul, bahkan sekolah di sekitar Lippo (yg masih satu group dgn Lippo spt : Dian Harapan, UPH, SPH) terpaksa diliburkan pada hari Jumat, saat pertandingan berlangsung. Semoga ada solusi dari Lippo Village agar event selanjutnya tidak merugikan penghuni.
Sayang ya kalau memang sampai mengganggu penghuni…
tapi diyakinkan saja pasti ada solusinya… đŸ˜‰