Jalan Jajan Hemat

Candi yang terletak di kabupaten Magelang Jawa Tengah ini memang merupakan salah satu tempat yang WAJIB dikunjungi. Terletak sekitar 100 km di sebelah Barat Daya Semarang dan 40 km barat laut Jogjakarta, candi yang didirikan oleh penganut agama Budha Mahayana ini memiliki 1460 relief dan 504 arca dan 72 buah stupa. Berdasarkan prasasti yang ditemukan, candi Borobudur ini dibuat pada masa Wangsa Syailendra di bawah kepemimpinan Raja Samaratungga pada tahun 824, dengan memakan waktu pembangunan selama setengah abad. Berasal dari kata Bara dan Budur, Bara yang dalam bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara, dan Budur berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas. Sehingga nama Borobudur diartikan sebagai Biara di atas bukit.

Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkatnya terdapat beberapa stupa. Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha. Atau untuk lebih jelas mengenai makna dari tiap tingkatan dapat dibaca disini.

Biara di bukit

Relief

Arca

Luas bangunan Candi Borobudur 15.129 m2 yang tersusun dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Batu-batu tersebut saling terkait dengan sistem interlock, sungguh suatu teknologi yang sangat tinggi pada jaman tersebut. Pada dinding Candi Borobudur terdapat relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel.

Setelah melewati pintu masuk, para pengunjung perlu berjalan sekitar 1 km untuk mencapai candi. Jika Anda tidak kuat berjalan jauh, silahkan menggunakan kereta yang akan mengantarkan Anda ke lokasi candi dengan biaya Rp 5.000 / orang. Setelah sampai di candi, siapkan kembali tenaga Anda, karena kita perlu mendaki tangga yang cukup terjal dan banyak jumlahnya. Tapi setelah diatas candi, semua perjuangan terbalaskan. Selain keindahan candi Borobudur itu sendiri, kita juga dapat menikmati keindahan pemandangan dari atas candi. Sangat disarankan untuk menghindari datang ke candi Borobudur pada hari libur, karena sangat padat pengunjung. Pilihlah pada hari biasa, sehingga kita pun dapat merasakan ke-khidmat-an tempat ini. Sungguh hati kita akan tenang dan dapat mendekatkan diri pada Sang Pencipta dalam suasana seperti ini.

Loket

Siapkan tenaga

Di atas candi

Dalam kompleks candi Borobudur juga terdapat 2 buah museum yaitu Museum Kapal Samudraraksa dan Museum Karmawibhangga. Di dalam museum Kapal Samudraraksa terdapat kapal Samudraraksa yang pernah digunakan untuk mengarungi samudra dari Indonesia sampai Ghana sebagai napak tilas dari perjalanan bahari dari nenek moyang kita dahulu. Kita juga dapat menemukan benda-benda yang dulu digunakan pada pelayaran tersebut. Seperti: peralatan masak, peralatan rumah tangga sehari-hari, buku, CD, dan kaset. Untuk masuk ke dalam museum ini tidak dipungut bayaran.

Di Museum Karmawibhangga terdapat dua ruang display utama yaitu Ruang Pemugaran dan Ruang Karmawibhangga. Ruang Pemugaran berisi foto-foto pemugaran Candi Borobudur, teknik-teknik pemasangan batu, beberapa artefak hasil penggalian dalam rangka pemugaran candi Borobudur, dan beberapa aretefak bernuansa agama Hindu yang ditemukan di sekitar candi Borobudur. Ruang Karmawibhangga berisi 160 foto Relief Karmawibhangga yang dipahatkan pada kaki candi yang karena suatu sebab tidak bisa dinikmati oleh adanya penambahan kaki candi selebar 3 m mengelilingi kaki candi yang berelief Karmawibhangga. Di museum ini terdapat beberapa batu-batu candi yang belum ditemukan pasangannya sehingga belum bisa dipasang kembali ke posisi aslinya di candi Borobudur.

Belum ada pasangan

Potongan

Saat ini pengelola sudah berusaha menertibkan para pedagang asongan cinderamata agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung. Namun memang masih terlihat beberapa pedagang yang terlihat begitu agresif menawarkan barang dagangannya kepada para pengunjung. Sangat disayangkan, andaikan dapat dibuat tertib seperti yang kami rasakan di Bali, pasti akan sangat bagus sekali. Bahkan saat kami berkunjung terlihat pedagang membuat 2 orang turis wanita asing merasa ketakutan karena setengah memaksa dengan bahasa Inggris yang sekenanya saja.

Tapi terlepas dari itu semua, Candi Borobudur memang layak kita banggakan, lestarikan karena merupakan warisan budaya bangsa kita tercinta. Salam Jalan Jajan Hemat.

CANDI BOROBUDUR
Desa Borobudur, Kecamatan Magelang, Jawa Tengah

Jam Operasional
Setiap hari : 7.00 – 18.00

Harga tiket masuk (2008)
Dewasa Rp 9.000
Anak-anak Rp 5.000
Turis Asing : $10

Telp : (0274) 496 402