Jalan Jajan Hemat

Sambungan dari part 3

Hari ke sembilan

Salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Hong Kong adalah Disneyland. Perjalanan sendiri dengan mengunakan MTR ke arah MTR Disneyland. Memang perjalanan cukup jauh dan perlu transfer MTR dua atau tiga kali untuk sampai ke Disneyland Resort Line.

Tapi santai aja, public transportation disini nyaman. Semua petunjuk arah terpampang jelas. Cukup bawa peta MTR dan brosur Disneyland sebagai persiapan kalo nanti kesasar di jalan.


Berbeda dengan Ocean Park yang harus membeli tiket satu hari sebelumnya. Tiket Disneyland dapat dibeli di ticket box. Tapi, kami melakukan pembelian online dari Jakarta karena sekalian untuk pembelian tiket Ocean Park.

Harga tiket dewasa HKD350 dan anak-anak HKD250.

Jangan sampai ketinggalan nonton pawai ya…rugi kalo sampai ketinggalan.

Disini juga terdapat pemeriksaan atas semua barang-barang bawaan pengunjung. Tetapi, air minum diperbolehkan dibawa masuk, hanya makanan yang dilarang. Baik di dalam area Disneyland maupun diluar, ternyata banyak ditemui drinking water fountain, jadi tidak perlu kuatir kalo kehausan.

Tips:
Jangan lupa bawa topi, payung, dan baju ganti. Karena dalam pawai ini ada acara semprot-semprotan air. Jadi siap-siap aja basah kuyup.

Kesempatan untuk bertemu dan berfoto dengan penghuni Disneyland juga tidak boleh ditinggalkan.

Foto-foto di dalam Disneyland

Tepat jam 8 malam, diadakan pertunjukkan kembang api. Semua pengunjung Disneyland berkumpul di taman depan Disney Castle. Dibelakang Disney Castle inilah, kembang api dinyalakan.

Tips:
Jangan lupa bawa tripod!

Jarak dari stasiun MTR Disneyland ke pintu gerbang Disneyland juga dekat. Tidak perlu kuatir kehabisan kereta. Disini, kereta yang nunggu penumpang bukan penumpang yang nunggu kereta! Meskipun pengunjung yang bubar dari Disneyland banyak sekali, tetap aja kami mendapatkan tempat duduk dalam MTR. Tidak ada acara berebut kursi!

(foto MTR Disneyland, bagus ya!)

Masih ada sisa waktu di malam terakhir, dihabiskan untuk berbelanja di Temple Street. Last day shopping!

Hari Kesepuluh

Tiba saatnya untuk berkemas dan meninggalkan Hong Kong. Perjalanan dari Cityview ke airport mengunakan Taxi.

Satu hal yang terlewat adalah tidak satu pun dari kami yang mempelajari panduan bandara Hong Kong, akibatnya kami diturunkan di Terminal 3. Padahal counter Jetstar berada di terminal 2.

Akhirnya dengan bersusah payah, kami harus berjalan dari Terminal 3 ke Terminal 2 untuk cek in di counter JetStar. Setelah selesai cek in, ternyata boarding berada di Terminal 3, jadinya harus kembali lagi ke Terminal 3! Asyik’kan kesampaian juga untuk explore bandara Hong Kong!

Tidak ada masalah dengan proses imigrasi. Cukup tunjukkan passport, immigration card dan boarding pass untuk di stempel.

Perjalanan dari Hong Kong ke Singapore sekitar 4 jam. Satu lagi yang terlupakan adalah kami lupa untuk memesan makanan terlebih dulu saat pembelian online. Jadinya pembelian makanan di pesawat dikenakan harga yang lebih mahal.

Sampai di Singapore sekitar sore hari. Selesai proses imigrasi dan klaim bagasi, dilanjutkan dengan mencari free shuttle bus ke Changi Village. Dari informasi yang didapat diketahui bahwa free shuttle bus ke Changi Village ternyata telah berangkat. Akibatnya kami harus menunggu sekitar satu jam di Changi. Memang bisa mengunakan taxi tetapi mengingat kondisi keuangan yang benar-benar kritis, diputuskan untuk menunggu free shuttle bus.

Jarak dari Changi airport ke Changi Village sekitar 15 menit. Perjalanan lancer tidak ada kemacetan. Kami memilih hotel ini agar dekat dengan airport, mengingat keberangkatan kami dari Singapore ke Cengkareng besok hari mengunakan flight yang paling pagi.

Agoda merekomendasikan dua hotel, yaitu Crowne Plaza dan Changi Village. Memang hotel yang paling dekat adalan Crowne Plaza, tetapi untuk kesekian kali karena alasan budget maka hotel ini tidak masuk nominasi.

Proses cek in di Changi Village juga tidak sulit, cukup menunjukkan booking confirmation dan kartu kredit sebagai jaminan, maka kunci kamar diserahterimakan. Area sekitar Changi Village benar-benar seperti suasana di desa, jauh dari keramaian kota. Meskipun demikian, disebelah hotel terdapat area pertokoan. Disana beberapa rumah makan buka 24 jam termasuk toko-toko kelontong. Jadi sekali lagi tidak perlu kuatir. Taxi juga beroperasi 24 jam. Concierge terlihat sibuk menelpon taxi, karena banyak tamu yang menunggu jemputan taxi.

Rencana saya semula yang ingin santai menikmati ketenangan di hotel, batal! Karena terjadi lagi Last Day Shopping di Singapore. Masih ada kesempatan untuk berbelanja di Sengkang. Dengan mengunakan taxi besar seharga SGD45, sampailah kami disana untuk sekedar menunaikan hajatan terakhir.

Hari Kesebelas

Kejadian buruk terjadi lagi, harus bangun pagi-pagi dan menyerahkan kunci ke kuncen Changi Village. Free shuttle bus beroperasi 24, jadi kami tetap mengunakan free shuttle bus ini menuju Changi Airport. Karena, concierge dan supir sudah berpengalaman membawa tamu bolak-balik airport hotel, maka saya cukup menunjukkan tiket Jetstar dan mereka langsung mengatakan, “Ok, I understood, please enjoy your trip” Sekitar 15 menit kemudian, kami tiba di Changi Budget Terminal. Kali ini tidak kesasar!

Masih ada waktu untuk acara breakfast dan last minute shopping! Target utama adalah Bee Cheng Hiang (http://www.bch.com.sg/) dan Coklat di duty free.

Perjalanan dari Singapore ke Cengkareng lancar. Tiba di Cengkareng dengan selamat, proses imigrasi dan klaim bagasi lancar. Sebelum meninggalkan bandara, masih sempat lunch di area kedatangan bandara Soekarno Hatta.

Dari bandara menuju rumah, mengunakan taxi bandara yang mempunyai counter tepat di depan Solaria! Meskipun harganya lebih mahal, dikenakan airport handling charges, no problem. Juga tidak lupa memberikan tip untuk petugas resmi taxi yang menaikkan barang-barang kami ke taxi.

Penutup

Demikian field report perjalanan kami dari Singapore-Macau-Hong Kong-Shenzhen-Singapore. File report ini dipersembahkan kepada JJH dengan harapan para pembaca setia JJH dapat melakukan perjalanan wisata dengan hemat, merancang rute perjalanan yang efisien, tidak tertipu oleh para pedagang, tidak dikerjain oleh local guide yang mata duitan, membayar sewa hotel dan transportasi yang wajar.

Next Target:
Vietnam & Cambodia?…..or….Beijing, here we go!

From Rommy-JJH : Thanks a lot Pak HC atas informasinya yang pasti sangat berguna untuk para pembaca JJH (termasuk saya yg tahun depan rencana mau ke HK nih), ditunggu cerita perjalanan berikutnya