Sambungan dari hari pertama
Hari ke-2 : Reunification Palace, Notre Dame Cathedral, Central Post Office, War Remnants Museum
Catatan Perjalanan HCMC by JJH hari kedua
Hari kedua di Ho Chi Minh City (HCMC), kami jadwalkan untuk melakukan city tour. Sarapan pagi disediakan di hotel, rasanya lumayan. Walaupun restoran nya tidak besar, tapi bersih dan makanan yang disediakan cukup bervariasi dibanding hotel – hotel kecil di Indonesia. Tapi untuk teman-teman Muslim, mohon dibaca dulu keterangan tiap makanan tersebut, karena terkadang ada menu pork (babi).
Setelah sarapan pagi, kami siap berpetualang dengan berjalan kaki. Dari hotel di daerah Ben Thanh Market kami menyusuri jalan sambil melihat keadaan kota ini. Trotoar disediakan cukup lebar dan cukup banyak pepohonan yang membuat pejalan kaki dapat berjalan nyaman. Kalau kami lihat di Ho Chi Minh banyak terdapat taman-taman, dan sering kali kami menemui banyak orang yang duduk – duduk untuk minum kopi atau kongkow-kongkow. Baik orang tua maupun muda. Pemandangan yang jarang ditemui kalau di kota Jakarta yang super sibuk. Di dekat tempat wisata, biasanya terdapat beberapa penjual kelapa muda. Mereka bisa berbahasa Inggris sedikit2, dan biasanya menawarkan turis untuk mencoba memikul dagangan mereka. Jika tidak tertarik membeli, tolak saja dengan halus dan tinggalkan pedagang tersebut.
Reunification Palace
Tempat ini dahulu disebut sebagai Independence Palace dan menjadi sebuah landmark dari kota Ho Chi Minh. Istana ini menjadi tempat tinggal dan juga kantor Presiden Vietnam Selatan selama perang Vietnam. Istana ini sangat luas yaitu 12 hektar. Di dalamnya kita dapat melihat ruang pertemuan, ruang peta, ruang perpustakaan, mini teater, dan masih banyak lagi. Di gedung ini tidak berpendingin udara, dan tidak ada lift atau eskalator, jadi siapkan energi ekstra, karena gedung ini cukup luas dan memiliki beberapa lantai untuk dijelajahi.
Di lantai bawah terdapat foto-foto sejarah dan juga pemutaran film sejarah Ho Chi Minh terutama sejarah gedung ini, tersedia dalam beberapa ruangan dengan bahasa yang berbeda. Juga ada beberapa kendaraan bersejarah yang digunakan, dan juga alat musik tradisional, lengkap dengan peragaannya. Di luar gedung terdapat tank dan juga pesawat yang ikut dalam peristiwa bersejarah kemerdekaan Vietnam.
Reunification Palace
135 Nam Ky Khoi Ngia, District 1
Jam operasional : 7.30 – 11.00 dan jam 13.00 – 15.00
Tiket masuk : 30.000 VND untuk dewasa dan 3.000 VND untuk anak2.
http://en.wikipedia.org/wiki/Reunification_Palace
Notre Dame Cathedral
Dari Reunification, kami mengisi perut di salah satu resto disekitar sana. Lalu perjalanan kami lanjutkan ke Notre Dame Cathedral. Gereja ini juga merupakan salah satu gedung yang wajib dikunjungi. Sayang saat itu gereja tidak dibuka, sehingga kami hanya dapat foto2 dari luar saja.
Notre Dame Cathedral
phường Bến Nghé, Saigon
http://en.wikipedia.org/wiki/Notre_Dame_Cathedral,_Ho_Chin_Minh_City
Central Post Office
Persis di seberang gereja, kita akan mendapati Central Post Office. Tidak ada biaya untuk masuk ke dalamnya, karena kantor pos ini masih difungsikan. Kita dapat melihat desain arsitektur dan interior di dalamnya masih terawat dengan baik. Di sana juga terdapat toko souvenir, namun harga barangnya tergolong cukup mahal.
Central Post Office
2, Công Xã Paris, P.Bến Nghé, Q.1
Tiket masuk : gratis
Info detail : http://en.wikipedia.org/wiki/Saigon_Central_Post_Office
War Remnants Museum
Perjalanan dilanjutkan ke War Remnants Museum, sebenarnya rute lebih dekat dari Reunification Palace, tapi karena kami pergi makan siang dulu jadinya sedikit memutar. Menurut saya pribadi museum ini lebih menarik dibanding Reunification Palace. Di halaman depan kita dapat melihat beberapa kendaraan militer seperti pesawat terbang, helikopter, tank, mortir, aneka bom dan rudal.
Di dalam gedung ditampilkan aneka foto korban perang Vietnam. Disini kami sempat terkejut melihat kekejaman tentara Amerika yang menggunakan senjata kimia dalam pertempuran. Padahal selama ini saya beranggapan tentara Vietkong lah yang kejam. Intinya sih perang itu memang kejam.. Semua menghalalkan segala macam cara.
Yang menarik lagi adalah Tiger Cage, yaitu semacam miniatur kamp penyiksaan tawanan perang. Mulai dari foto, replika sel, boneka patung tahanan, bahkan peralatan dan cara penyiksaan, sampai pisau pancung guillotine. Hiii serem…
War Remnants Museum
28 Vo Van Tan Street, District 3
Jam operasional : 8.00 – 11.45 dan 13.30 – 16.45
Tiket masuk : 15.000 VND
http://en.wikipedia.org/wiki/War_Remnants_Museum_%28Ho_Chi_Minh_City%29
Malam kami menikmati makan malam di Pho 2000, yang mengusung tema “Pho for the president”. Karena presiden USA, Bill Clinton pernah makan disini. Menurut kami, pho disini lebih enak walaupun desain restonya kalah dengan Pho 24, dan variasi menu nya pun lebih banyak di Pho 24. Oh ya sekedar menginformasikan, di setiap kali makan di restoran, mereka akan memberikan tissue basah, jika Anda mengunakannya, maka akan dihitung dalam bon. Jadi tissue basah tersebut tidak gratis… 🙂
Disambung dengan mengitari seputar hotel, dan menemukan sebuah kuil Hindu.
Malam hari melihat pasar malam Ben Thanh. Wah ramai sekali yang berjualan. Mulai dari pakaian, sepatu, asesoris rambut, souvenir, kopi, buah2an. Jangan ragu untuk menawar harga. Harus raja tega disini.
Besambung ke hari ketiga
Mohon info donk, hotel yang paling strategis dengan tempat-tempat wisata?
Mohon tips , bulan2 apa yang paling enak kalo ke Ho Chi Minh , sebab saya tidak tahan ( terlalu ) dingin . Tahun depan saya rencana kesana . Trims
thaun depan harus ke sini..
Aduuuh sayang deh…. foto2 nya ga bisa keliatan. Ditunggu cerita berikutnya.