Sambungan dari hari keempat
Pada hari kelima ini JJH mengunjungi Chu Chi Tunnel, salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Vietnam (Ho Chi Minh City). Kami sarankan menggunakan tour lokal saja sehingga tidak repot. Kami membeli tour di Pham Ngu Lao sehari sebelumnya seharga USD 17 untuk 2 dewasa + 2 anak, tapi belum termasuk tiket masuk lagi seharga USD 4 / orang. Tour dijemput di lobby hotel, lalu berputar2 menjemput beberapa tamu lainnya. Sekedar informasi, jika Anda memesan tour, pastikan Anda sudah siap di lobby pada jam tersebut, karena beberapa hotel yang nakal, sengaja akan menghalangi tamunya ikut tour di luar tour yang kerjasama dengan hotel, jadi saat kita masih sarapan, dan tour datang, mereka tidak akan menyampaikan sehingga akhirnya tamu tersebut ditinggal oleh operator tour.
Perjalanan ke Chu Chi Tunnel sekitar 1,5 jam. Disana terdapat dua lokasi wisata yaitu Ben Duoc dan Ben Dinh dengan jalur yang berbeda. Yang kami kunjungi saat itu adalah yang lebih populer yaitu Ben Dinh. Masuk ke gerbang, kita akan diajak untuk menonton film dokumenter yang terdapat di beberapa ‘bilik’. Terdapat sebuah televisi berlayar cukup besar, lalu kita menonton perjuangan rakyat Vietnam melawan penjajah. Beberapa turis Amerika terlihat sedikit gerah, karena disini terlihat sangat anti-Amerika, dan menceritakan heroiknya pasukan Vietnam dan kejahatan pasukan Amerika. (Padahal biasanya di film Hollywood, Rambo yang baik, Vietkong yang jahat)
Setelah film berakhir, pemandu menjelaskan peta wilayah di seputar Chu Chi Tunnel ini, lalu design model terowongan yang ada, serta tanya jawab dari peserta tour. Sangat menarik saat dijelaskan para pejuang Vietnam (Vietkong) dibantu rakyat, menyiapkan terowongan dengan sembunyi2 dengan jaringan yang rumit dan terintegrasi di bawah tanah. Di dalamnya terdapat ruang tidur, ruang makan, tempat pengobatan, dapur, ruang komando, dsb dilengkapi dengan saluran air, udara. Banyak ditempatkan jebakan2 bambu runcing yang siap menikam penyusup yang mencoba masuk ke terowongan. Sereem deh..
Setelah selesai, maka rombongan mulai menyusuri lokasi, diperlihatkan bentuk saluran air dan udara yang sudah disemen untuk turis, aslinya lebih alami dan tidak terlihat. Dijelaskan pada masa perang, wilayah ini banyak ditanami jebakan dan ranjau.
Disana terdapat bangkai tank yang sudah dihancurkan oleh tentara Vietkong, juga beberapa manekin (patung) pejuang Vietnam.
Kita dapat melihat aneka perangkap yang dibuat oleh tentara Vietnam untuk menghalau musuh, wah banyak sekali jenisnya dan mengerikan… Kurang lebih mirip dengan yang kita lihat di film2 perang Vietnam. Mulai dari perangkap bambu runcing, perangkap pintu, dan masih banyak lagi
Disana juga terdapat beberapa pondokan yang menjelaskan aktifitas para ‘pejuang Vietnam’, mulai dari workshop yang menggambarkan pembukaan selongsong bom / martir, diambil bubuk mesiunya untuk dijadikan ranjau yang lebih kecil. Semua dilakukan secara tradisional, ada juga bengkel untuk membuat sandal & perlengkapan lainnya, ada contoh dapur umum, rumah sakit, ruang pertemuan, dan yang lainnya.
Di tengah lokasi, terdapat sebuah tempat beristirahat, disini tersedia aneka souvenir, snack & minuman dingin, toilet, dan kursi untuk melepas lelah. Harga barang2nya pun tidak terlalu mahal, cukup wajar.
Dan disini, pengunjung juga dapat mencoba untuk merasakan menjadi tentara, dengan cara menyewa senapan asli dan berlatih di arena menembak. Harga nya bervariasi, untuk M16 dan M60 harganya VND 35.000/peluru, AK47 : VND 30,000/peluru, M30 & Garang M1 paling murah yaitu VND 15.000/peluru. Minimal adalah 10 peluru. Antriannya cukup panjang, karena pengunjung ingin merasakan seperti apa menembak dengan senapan asli. Suaranya menggelegar dari jauh, membuat kita seolah2 berada di medan pertempuran.
Pengunjung juga dapat merasakan masuk ke dalam terowongan (yang tentunya sudah diperbesar diameternya, disemen, dan dipermudah aksesnya). Cukup seru merasakan masuk ke dalam terowongan yang satu dan muncul di terowongan yang lain, dimana di dalam terowongan juga bercabang ke terowongan2 lain. Seru… !!! Tapi tidak disarankan bagi yang tidak tahan dengan ruangan sempit (Claustrophobia)
Pengunjung (tentunya yang berbadan langsing seperti saya :)), dapat juga merasakan masuk ke terowongan yang belum terlalu diperbesar. Memang luar biasa sempitnya, sehingga tentara Amerika tidak dapat masuk ke terowongan.
Rombongan mengunjungi lagi beberapa lokasi, termasuk cara mereka menggali terowongan tanpa diketahui, dengan cara tanahnya diangkut sedikit2 dan dibuang ke sungai, setelah itu rombongan disuguhi singkong goreng, yang merupakan makanan sehari2 para pejuang karena singkong tahan lama, bisa berhari2. Dilengkapi dengan secangkir teh… Wah serasa ada di Indonesia nih 🙂
Setelah itu rombongan tur kembali ke Ho Chi Minh City.
Sampai di kota, kami memutuskan untuk berhenti di jalan dan tidak kembali ke hotel. Target berikutnya adalah Opera House yang bangunannya indah dan sering digunakan untuk pertunjukkan seni. Kami tidak masuk ke dalam gedungnya.
Di seberang Opera House terdapat taman dengan aneka bunga
Tidak jauh terdapat Rex Hotel yang bersejarah, dimana dijadikan basis informasi oleh para jurnalis saat terjadi perang Vietnam
Lalu di dekatnya ada City Hall, gedung pemerintahan yang di depannya terdapat patung paman Ho yang sedang menggendong anak kecil. Lebih indah saat melihatnya di malam hari.
Tidak lupa mampir ke Tax Mall untuk membeli oleh2 atau barang sehari2 karena disini terdapat supermarket, atau bisa juga ke Vincom Center, Parkson atau Saigon Center.
Hari keenam
Kami membeli durian sebelum pulang ke Indonesia, seharga VND 80.000. Rasanya mantapss, dan tidak perlu repot cuci tangan, karena disediakan sarung tangan plastik, sehingga tangan kita tidak kotor.
Setelah check out, kami menggunakan taxi ke airport seharga VND 120.000, tapi melihat waktu masih cukup lama, kami menyempatkan mampir dulu ke mal Parkson CT Plaza yang berada di seberang airport.
Mengingat harga makanan di airport yang relatif mahal, maka sebaiknya isi perut kita dulu di mal ini, sekaligus menghabiskan sisa VND yang ada. Oh ya di depan mal terdapat penitipan tas (baggage deposit counter), sehingga kita tidak perlu repot2 membawa koper. Asik kan… Lalu untuk ke airport tersedia shuttle gratis. Pilih jadwal yang sesuai dengan penerbangan Anda.
Demikianlah perjalanan JJH ke Saigon atau Ho Chi Minh City, semoga dapat menambah referensi untuk teman2 pembaca semua..
Salam JJH
Seru banget ya tempatnya. Semoga Indonesia bisa mengikutinya
Bu Dian, salam kenal juga.
Mohon maaf saat ini kami belum ada referensi untuk sewa mobil di Vietnam. Kami dapat membantu hanya airport transfer (airport-hotel dan sebaliknya).
Barangkali ada teman2 lain yang dapat memberikan referensinya ?
salam kenal,, bulan oktober mendatang kami berempat rencana mau ke Hochiminh dan lanjut ke kota lain,,,, adakah refenrensi rentakl mobil buat ber 4 yang rekomended, karena sesiang kami akan city tur dan malam mau lanjut perjalanan ke Da Lat
Pak Mikael : terima kasih atas peringatannya. Memang di Vietnam kita harus hati2 dalam menghitung kembalian maupun saat membayar, belum semua penjual memiliki mental memajukan pariwisata negaranya.
Hati2 waktu bayar dg uang VND 500.000 (lima ratus ribu), bisa ditukar dg VND 20.000. penipu vietnam bilang kita kasih 20rb dong (ditunjukkan kita) pdhal kita kasih 500rb Dong.Hari ini saya baru ditipu waktu beli topi di chu chi tunnel, outlet di bgn pintu keluar setelah patung HCM dg latar bendera. Kasir wanita yg lg hamil blg topinya 65rb Dong sambil ditunjukkan duit 20rb. Saya dan istri sangat yakin bhw kami kasih 500rb. Waktu kejadian, kami kira memang mungkin salah, tp setelah dibahas di bus, kami yakin sudah tertipu. Malam2 kmrn istri saya memberikan duit 1,5jt Dong (3 lbr) di dompet saya. Makanya kami sangat yakin kami telah tertipu. Padahal itu outlet resmi di dalam kompleks cu chi tunnel. OMG. So guys be extra careful in this country.
Pingback: Goa Jepang dan Goa Belanda (Bandung) | Jalan Jajan Hemat
Salam kenal,
Saya rencana akan ke HCMC tgl 25-30 juni 2012. Mohon dapat diinfo rekomendasi tour nya. Thanks
Please adv how to book tour to Vietnam?