Banyak umat Muslim di Indonesia yang merasa was-was untuk menikmati kuliner dari Jepang, karena khawatir dengan ke-”halal”an-nya. Padahal cukup banyak yang menyukai masakan dari negeri sakura yang beraneka ragam. Untuk membantu hal tersebut sekaligus dalam rangka meningkatkan kerjasama antara Indonesia dengan Jepang, First co. Ltd. bekerjasama dengan Cool Japan Strategy Promotion Project METI membuat sebuah program yang dinamakan “Japan Halal Food Project”.
Adapun tujuan project ini adalah memperkenalkan produk dari perusahaan-perusahaan Jepang di masyarakat Indonesia yang sudah disesuaikan dengan konsep Halal di Indonesia, sehingga dapat menghilangkan keragu-raguan dalam mengkonsumsi produk tersebut.
Mr. Eichi Ueda, (Officer Direktur Eksekutif dari First co Ltd.) memberikan penjelasan bahwa di negara Jepang, pemerintah sangat peduli dan memberikan perhatian mendalam untuk produk makanan yang dihasilkan. Mereka memiliki konsep “nyaman, aman dan bersih”. Sistem pengawasan yang ketat tersebut sebenarnya sejalan dengan konsep halal yang diterapkan di Indonesia (tentu dengan adanya penyesuaian), yang pada akhirnya memberikan produk makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Beberapa kegiatan yang disiapkan untuk mendukung project ini adalah :
Membuat website Cooking Japan (www.indonesiacookingjapan.com).
Mengadakan acara Cooking Japan School Caravan Event
Mengadakan acara Seminar dan Bisnis Matching di Jepang
Bapak Ernst K Remboen , Presiden Direktur PT Kerabat Dyan Utama, selaku Manajemen Cooking Japan, memberikan penjelasan lebih detail tentang website Cooking Japan ini. Walaupun baru diluncurkan pada 2 Desember 2013 kemarin, website ini memberikan informasi yang penting mengenai makanan dan budaya Jepang. Ada resep masakan Jepang, budaya Jepang, informasi tour di Jepang, daftar alamat masjid di Jepang, dan yang tak kalah pentingnya adalah informasi bahan makanan dan juga restoran yang halal untuk umat Muslim selama berlibur di Jepang. Rasa khawatir karena tidak dapat membaca menu dengan huruf Jepang dapat teratasi dengan menggunakan panduan tersebut.
Cooking Japan School Caravan event baru akan dimulai pada akhir Februari 2014 nanti, dengan melibatkan 5 Sekolah Dasar yang ada di Jakarta. Tujuannya adalah memperkenalkan kebiasaan makan yang aman dan sehat, mempekenalkan bahan makanan yang baik dan seimbang. Juga mensosialisasikan konsep makanan Jepang yaitu “nyaman, aman dan sehat”. Rencananya dalam acara tersebut juga akan ada penampilan show dari pahlawan super dari serial televisi Bima Garuda.
Untuk acara Seminar tentang ekspor produk makanan ke market Indonesia ini diselenggarakan di Jepang pada 4 Desember 2013, dalam seminar ini akan dibahas cara memulai usaha di Indonesia, serta bagaimana proses untuk memperoleh sertifikasi halal di Indonesia. Sedangkan untuk Bisnis Matching akan diselenggarakn pada 4-5 Maret 2014 nanti. Dalam acara Bisnis Matching ini akan diundang sekitar 20 perusahaan perwakilan dari Indonesia seperti importir, pengusaha retail, pengusaha restoran untuk dipertemukan dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Jepang. Sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Bapak Rodiyan Gibran Sentanu dari Nippon Asia Halal Association (NAHA) menjelaskan tujuan dari NAHA adalah membantu masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal di Jepang dalam mencari kebutuhan produk halal di sana. Dengan bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), NAHA berupaya mendapatkan akreditasi agar dapat membantu memberikan sertifikasi halal di Jepang. Salah satu caranya adalah mengikuti training sertifikasi halal yang diselenggarakan oleh LPPOM MUI. Dengan memiliki kantor di Jepang, menguasai komunikasi dengan perusahaan Jepang, serta memahami budaya Jepang, maka NAHA akan meringankan tugas MUI. Jika sudah terlaksana, maka turis maupun pekerja Indonesia di Jepang tidak perlu khawatir lagi dalam mencari makanan selama berada di Jepang.
Bapak Rachmat Gobel sebagai ketua umum dari Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ), memberikan makna hubungan mutualisma ini. Perusahaan Jepang dapat memasarkan produknya di Indonesia, sedangkan Indonesia dapat belajar dari teknologi dan standard tingkat tinggi yang diterapkan oleh perusahaan Jepang. Hal ini dapat memper-erat hubungan bilateral yang sudah terjalin selama 55 tahun. Seperti kita ketahui Jepang memiliki kemampuan dalam mengolah pangan, penggunaan teknologi dan juga menggunakan energi yang terbarukan, serta senantiasa menekankan aspek kesehatan, keamanan, dan keselamatan. Dengan mengadopsi kelebihan tersebut, maka Indonesia dapat membangun industri pangan yang bersaing di pasar internasional.
Masyarakat Indonesia pun perlu senantiasa di-edukasi mengenai makanan yang sehat, dimana banyak pedagang yang hanya memikirkan keuntungan semata-mata tanpa memikirkan efek kesehatan yang ditimbulkan. Banyak kasus yang dapat kita lihat di televisi, dan mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati dalam membeli makanan, terutama untuk anak-anak kita.
Bagi JJH-lovers yang punya hobi memasak, dan senang bereksperimen dalam membuat masakannya, bisa ikut berkontribusi dengan mengirimkan resep “masakan Jepang” buatan JJH-lovers serta foto-fotonya di website www.indonesiacookingjapan.com. Kita bisa memberikan bukti bahwa masakan Jepang ala Indonesia juga bisa menjadi makanan favorit para Japanese food-lovers.
Demikian sekilas informasi mengenai Japan Halal Food Project ini, semoga dapat memberikan gambaran untuk kita semua, dan juga dapat membantu JJH-lovers saat berwisata ke Jepang.
Salam JJH…
FB: Cooking Japan
TW: @cookingjapan
Instagram: CookingJapan