Bencana alam memang tidak bisa dihindari, tapi apa yang kita lakukan setelah bencana itu terjadi adalah pilihan kita. Apakah kita mau terus berlarut dalam sedih dan meratapi nasib atau bangkit dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Kejadian bencana alam erupsi Gunung Merapi di Kaliurang menelan banyak korban, salah satunya adalah Mbah Maridjan, sang juru kunci. Hikmahnya adalah kini dilakukan pen-steril-an wilayah yang berbahaya untuk dihuni dan juga muncul wisata baru yaitu wisata erupsi / lava tour untuk mengajak wisatawan yang ingin lebih tahu mengenai kejadian tersebut.
Ada banyak operator tour yang menawarkan paket wisata Merapi ini, silahkan di google saja, dan dibandingkan mana yang lebih menarik. Pada umumnya harga dan rute yang ditawarkan tidak berbeda jauh. Ada rute pendek, menengah dan jauh. Rute pendek durasinya sekitar 2 jam, biaya sekitar Rp 350.000/jeep (per Juli 2016) dengan rute : museum mini, batu alien, bungker kaliadem, untuk rute menengah durasi 2,5 jam-biaya sekitar Rp 450.000/jeep, dengan rute pendek ditambah kunjungan ke kampung Mbah Maridjan, sedangkan rute panjang berdurasi 3,5 jam – dengan biaya Rp 600.000 ditambah dengan rute ke makam Mbah Maridjan.
Karena waktu yang terbatas, maka JJH mengambil paket rute pendek. Kami janjian di depan mesjid dekat gerbang masuk wisata Kaliurang, lalu dari sana kami dijemput dengan mobil jip. Dari sana dimulailah perjalanan sambil diberikan penjelasan oleh pengemudi sekaligus pemandu kami. Di perjalanan kami diceritakan mengenai peristiwa erupsi yang terjadi itu (saya tidak ceritakan di sini ya, nanti jadi spoiler). Lalu kami ditunjukan beberapa makam penduduk yang menjadi korban.
Museum Mini Sisa Hartaku
Museum mini ini adalah sebuah rumah yang menjadi saksi terjadinya erupsi merapi. Kita dapat melihat ruangan dan sisa bangunan rumah serta koleksi benda-benda yang terkena lahar vulkanik.
Batu Alien
Ini adalah salah satu material batu yang terlempar saat erupsi Merapi. Nah uniknya bentuk batu ini seperti wajah manusia, yah atau mirip alien lah 🙂 Silahkan dilihat di foto berikut ya. Dan pemandangan di seputar lokasi ini cukup indah lho.
Bunker Kaliadem
Bunker (bangker) ini awalnya dibuat untuk tempat perlindungan saat terjadi bencana erupsi. Bunker ini terbuat dari baja tebal, dilengkapi kamar mandi di dalamnya. Namun pada saat erupsi terjadi, relawan yang berlindung ke bunker ini malah terpanggang hidup-hidup. Akhirnya bunker ini tidak digunakan lagi.
Sepanjang perjalanan, kami melihat banyak wisatawan yang menggunakan kendaraan offroad dari berbagai operator tour, dan ada juga yang menyewa motor trail. Dan juga di sekitar tempat yang dikunjungi terdapat deretan penjual dagangan yang tertata cukup rapih. Pengelolaan tempat seputar wisata erupsi Merapi ini sepertinya dikelola secara swadaya masyarakat, namun berjalan cukup baik. Operator tour akan membayar retribusi setiap masuk ke suatu daerah. Wisatawan tidak perlu membayar apapun untuk mengunjungi tempat-tempatnya, karena sudah termasuk di dalam paket tour.
Bahkan di balik sebuah bencana, bila dikelola dengan baik maka dapat menjalankan roda usaha wisata yang dapat membantu masyarakat keluarga korban bencana dan sekitarnya.
Salam JJH…
aduh dah lama juga nga makan sate kelinci baru sadar setelah liat foto itu…