Jogja memiliki tempat wisata yang terus bermunculan, sehingga membuat wisatawan tidak bosan mengunjungi kota gudeg ini. Beberapa diantaranya bahkan dibentuk dan dikelola secara mandiri, dipublikasikan secara viral melalui social media online seperti instagram, facebook, path, dll. Salah satunya adalah Wisata Alam Kalibiru yang terletak di Kulon Progo sekitar 40 km dari kota Jogja yang dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Target pengunjungnya adalah anak-anak muda yang kekinian 🙂
Cukup mudah mencari lokasi Kalibiru di GPS (ya iyalah, namanya juga GPS…). Dalam perjalanan, kami mampir untuk sarapan dulu di Sate Kambing Mbah Margo. Lokasinya di Jl Purboyo-Ngentak, Muntilan RT.39 / RW.13. Tempatnya sederhana, tapi tamu yang datang cukup ramai untuk di pagi hari. Kami memesan sate kambing dan juga tongseng. Nasi putih disediakan dalam bakul plastik dan bebas ambil sepuasnya. Rasanya gurih dan daging kambingnya juga empuk, untuk memasaknya masih menggunakan arang, jadi lebih tradisional.
Selesai mengisi perut, kami melanjutkan perjalanan dengan panduan GPS menuju Kalibiru. Jalanan mulai bergelombang dan tidak beraspal mulus, tapi masih ok untuk dilalui kendaraan. Di jalan terdapat beberapa pos yang bertuliskan Pusat Informasi mengenai Kalibiru, tapi ternyata itu adalah beberapa operator yang menawarkan paket tour ke Kalibiru. Mobil kami sempat dihentikan sampai 3 kali oleh orang yang “menginformasikan” bahwa jalan ke Kalibiru terjal, licin dan berbahaya, bahkan sampai mengatakan berdasarkan himbauan dari kepolisian, maka sebaiknya pengunjung parkir di bawah dan dilanjutkan dengan kendaraan mereka. Tapi mereka menyampaikan dengan sopan dan tidak memaksa (pada akhirnya kami tahu bahwa mereka bukan dari pengelola kawasan). Karena penasaran maka kami tetap meneruskan dengan kendaraan sewaan kami (Avanza diisi 4 penumpang). Setelah pos terakhir ini, memang ternyata jalanannya menantang. Tanjakan terjal dan patah, kalau Anda belum mahir mengemudi sebaiknya tidak mencobanya, juga pastikan mobil dalam keadaan baik dan tidak membawa beban berlebihan. Ada petugas (istilahnya : ranger) yang menjaga di tikungan dan mengatur arus agar kendaraan naik / turun bergantian. Sempat hampir kehabisan bensin di atas, untungnya ada pedagang bensin eceran di sekitar kawasan wisata. Menegangkan tapi seru sih perjalanannya..
Sampai di atas, ada parkiran di sekitar pintu masuk, untuk mobil dikenakan Rp 5.000. Dilanjutkan jalan kaki sedikit ke loket & gerbang masuk. Karena saat itu di akhir pekan, tiket masuknya adalah Rp 10.000 / orang, kalau di weekday harganya Rp 5.000 (Harga per Desember 2016). Udara sejuk dan pemandangan yang indah akan menyambut pengunjung.
Ada beberapa rumah (Pondok Wisata) yang dapat disewa untuk penginapan.
Jalanan cukup naik turun dengan menggunakan tangga, jadi untuk yang membawa orang tua yang sudah tidak kuat berjalan jauh sebaiknya menjadi pertimbangan.
Akhirnya kami menjumpai spot foto yang menghebohkan itu, ada beberapa tempat spot foto, beda lokasinya, beda bentuk platformnya (ada yang bundar, kotak, hati, panggung) dan masing-masing juga memiliki batas maksimum orang yang dapat berfoto di atasnya. Terlihat antrian tidak ramai paling hanya 4-5 orang yang menunggu, wah asik juga nih..
Ternyata untuk berfoto di atas spot foto tersebut harus membeli tiket dan mengantri. Tiketnya per orang ada yang Rp 10.000, Rp 15.000 dan untuk yg high rope Rp 35.000. Lalu untuk foto per orang wajib mengambil 4 buah foto @Rp 5.000, jadi karena kami berempat maka minimal mengambil 16 foto (akhirnya membeli lebih juga sih, soalnya sayang fotonya). Tapi antriannya yang membuat kami terkejut, karena saat itu diinfokan sekitar 2 jam lagi… Hah ? Foto di atas pohon harus tunggu 2 jam ?? Tapi setelah perjalanan sejauh ini, masa ga jadi foto. OK kami membeli tiket dan mendaftarkan nama.
Ternyata selama menunggu, kita ga bosan-bosan amat koq, bisa foto2 sambil berkeliling lokasi, lalu juga tersedia kios-kios penjual makanan (indomie, gorengan) dan minuman (kopi, teh, jus) dengan harga yang bersahabat banget seperti indomie telur Rp 7.000, cappucino Rp 3.500, es jeruk Rp 3.000. Mereka ternyata masih dari anggota Kelompok Tani Mandiri yang mengelola kawasan ini. Enak lho makan indomie & minuman hangat sambil menikmati sejuknya udara di Kalibiru.
Juga terdapat beberapa permainan anak-anak seperti ayunan, dan juga ada Gardu Pandang dimana kita bisa melihat pemandangan di sekitar.
Nomor urut sudah dipanggil, kami diminta mengantri di dekat spot fotonya. Bagus sih sistemnya, jadi tidak penuh sesak di dekat spot foto, hanya yang sudah mau giliran foto yang ada di dekat spot foto (itu sebabnya saat baru datang kami melihat seolah tidak banyak antrian). Dipasang pengaman yang tersambung dengan tali, karena kalau jatuh cukup tinggi. Setelah itu naik deh ke atas spot foto dengan menggunakan tangga, tunggu arahan gaya dari fotografer atau berkreasi sendiri. Tiap pengunjung dibatasi waktu (bisa dibayangkan kalau tidak dibatasi).
Pemandangan dari atas memang indah dengan latar belakang waduk Sermo. Sangat wajib banget untuk pengunjung yang narsis dan suka panas-panasi teman melalui postingan foto di socmed. Lalu setelah puas foto-foto, langsung turun lalu pilih-pilih foto menggunakan laptop, file foto akan di-copy ke kamera atau USB flashdisk atau ke handphone kita. Setelah melihat hasilnya, terobatilah perjuangan kita 🙂
Menurut info ada rencana akan dibangun beberapa spot foto lagi untuk mengurangi lama antrian pengunjung. Oh ya tempat ini juga menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunset.
Fasilitas toilet juga tersedia cukup banyak dan lumayan bersih.
Pulangnya kami diinfokan untuk mengambil jalan melalui waduk Sermo, memang kebetulan kami mau mampir kesana juga. Ternyata jalannya jauh lebih mudah dilalui, tidak terjal, dan memang rute yang direkomendasikan adalah lewat jalan ini (Jogja-Wates-Waduk Sermo-Kalibiru)… Itulah resikonya menggunakan GPS, selalu mencari jalan tersingkat 🙂
Kami kagum dengan kreatifitas dari penduduk setempat yang mampu membangkitkan sektor wisata dan mengelolanya secara mandiri. Hasilnya dapat dilihat, dapat menjadi sumber penghasilan yang mendatangkan kemakmuran bagi lingkungan tersebut. Dan pengelolaannya juga cukup profesional, walau dilakukan secara mandiri. Semoga dapat menjadi inspirasi untuk daerah-daerah lainnya.
Berikut video perjalanan JJH ke Kalibiru
Salam JJH
Wisata Alam Kalibiru
Jalan Waduk Sermo, Kalibiru, Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta 55653
Telp: +62 813-9294-7249
Tiket masuk : Rp 5.000 (weekday), Rp 10.000 (weekend)
kereenn artikelnya kak, Kalibiru memang kereeennnn