Saat ini seluruh dunia sedang menghadapi pandemi COVID-19. Pandemi ini mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia di seluruh dunia, dan juga termasuk dengan cara kita berwisata atau traveling. Namun setelah melakukan lockdown atau karantina, maka sekarang beberapa negara sudah mulai membuka sektor wisatanya agar roda perekonomian bisa bergerak kembali.
Jalan Jajan Hemat (JJH) akan memberikan beberapa pengalaman dan tips saat kami melakukan perjalanan wisata sebelum, di tengah periode, dan juga setelah masa PSBB diberlakukan. Semoga tulisan ini dapat membantu Anda dalam melakukan perjalanan wisata.
Catatan : Harap mengecek kembali peraturan dari daerah/negara dan tempat wisata yang akan Anda kunjungi, karena bisa jadi memiliki kebijakan sendiri dan bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi. Artikel ini tidak menjamin dan bukan merupakan syarat resmi dalam melakukan perjalanan wisata di saat pandemi.
Yang pertama pastikan Anda memang sudah memiliki niat yang bulat untuk perjalanan wisata (traveling) ini, karena kalau ada anggota keluarga yang ragu sebaiknya ditunda saja, agar tidak ada yang saling menyalahkan di kemudian hari. Lalu pastikan yang berangkat bukan balita maupun lansia, karena usia tersebut lebih rentan terhadap penyakit. Jika semua sudah siap, mari lanjut…
Persiapan dan perlengkapan
Siapkan perlengkapan seperti masker yang cukup (sebaiknya diganti tiap 4 jam), hand sanitizer, lebih baik kalau menggunakan pelindung wajah (face shield), vitamin, dan pakaian yang cukup, karena setiap pulang dari keramaian harus mandi dan ganti pakaian. Kami juga menyiapkan disinfektan semprot untuk disemprot ke kamar hotel sebelum ditempati. Sebisa mungkin sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi agar tidak banyak berdekatan dengan orang lain, serta kunjungi tempat wisata yang terbuka (outdoor) yang memiliki aliran udara bebas.
Perjalanan ke luar negeri (sebelum PSBB)
Kami sekeluarga sempat melakukan traveling ke Korea Selatan pada pertengahan Febuari 2020, saat itu sudah ada kejadian di China dan Hongkong, Jepang, juga beberapa kejadian di Korea Selatan tapi belum sampai heboh. Karena pertimbangan tiket dan hotel yang tidak dapat dibatalkan, kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan tersebut.
Sebelum berangkat, kami sekeluarga rutin konsumsi vitamin dan benar2 menjaga kesehatan, istirahat dan olahraga yang cukup. Masker tidak pernah lepas sepanjang perjalanan, bahkan di pesawat, kecuali saat makan dan minum saja. Dan sepanjang perjalanan kami menghindari berdekatan dengan orang lain, menghindari memegang pegangan atau benda-benda lain. Kami menggunakan sarung tangan tapi tetap sering memakai hand sanitizer. Saat itu penerbangan belum mewajibkan untuk test rapid maupun swab, serta surat keterangan sehat, silahkan cek peraturan maskapai maupun peraturan penerbangan yang akan Anda gunakan.
Saat kami transit di Hongkong, kami diinformasikan oleh maskapai bahwa tiap wisatawan yang mau masuk ke Korea Selatan harus mengisi form deklarasi kesehatan, menginstall aplikasi untuk tracking dan juga untuk melaporkan kesehatan setiap hari, dan juga dalam setiap rombongan / keluarga diwajibkan memiliki nomor telepon yang dapat dihubungi (roamingnya aktif) saat berada di Korea Selatan.
Saat mendarat di Incheon Seoul, begitu keluar dari gate, semua penumpang dicek suhu oleh petugas yang menggunakan pakaian APD lengkap. Lalu sebelum meja imigrasi semua dicek apakah sudah mengisi form deklarasi kesehatan, menginstall aplikasi wajib dan terakhir dicek dengan ditelpon langsung oleh petugas ke nomor yang tertulis di form. Jika nomor tidak dapat dihubungi maka penumpang tidak boleh lanjut ke imigrasi.
Bersyukur kami sekeluarga masih dapat menikmati liburan ke Korea Selatan, walaupun harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Dan saat kembali ke Indonesia, kembali kami dicek suhu, mengisi form kesehatan, namun saat itu belum ada aplikasi PeduliLindungi, jadi belum diminta menginstal aplikasi. Dan beberapa hari kemudian ternyata saya menerima telepon ke handphone saya dari petugas di Korea Selatan yang memastikan apakah saya sudah keluar dari Korea Selatan. Hebat juga ya semua wisatawan dicek untuk memastikan masih aman dan sudah keluar dari Korsel.
Perjalan di dalam negeri (saat diberlakukan PSBB)
Kami sempat melakukan perjalanan darat menggunakan mobil pribadi ke luar kota saat PSBB diberlakukan. Namun karena kami ada urusan maka kami membawa surat undangan (surat dinas), mengikuti protokol untuk jumlah penumpang dan lokasi duduk penumpang di dalam mobil, serta memakai masker sepanjang perjalanan.
Sepanjang perjalanan sempat dihentikan beberapa kali untuk pemeriksaan oleh petugas, mulai dari polisi, dinas perhubungan dan juga dinas kesehatan yang mengecek suhu, tujuan perjalanan, surat dinas, serta sempat didata nama dan usia. Kami melihat beberapa kendaraan yang diputar balik karena tidak memenuhi syarat.
Perjalanan di dalam negeri (setelah masa PSBB)
Beberapa kali kami sempat melakukan perjalanan ke luar kota menggunakan kendaraan pribadi setelah masa PSBB berakhir. Tetap mengikuti protokol kesehatan, menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun, menghindari tempat yang ramai kerumunan orang.
Sangat dianjurkan menginstall aplikasi PeduliLindungi agar kita dapat tahu lokasi yang kita kunjungi tersebut masuk ke dalam zona apa. Dan dapat melakukan tracing kalau sampai terjadi kasus.
Di hotel kami melihat protokolnya juga ketat, semua tamu wajib cek suhu, wajib menggunakan hand sanitizer, dan sampai bagian bawah sepatu disemprot disinfektan oleh petugas hotel. Di dalam kamar gelas, handuk semua dibungkus dalam plastik agar terjaga kebersihannya. Sebelum masuk kamar, ruangan tersebut kami semprot dulu dengan disinfektan spray agar lebih steril.
Saat sarapan di hotel, tempat duduknya dibatasi, jumlah tamu yang boleh masuk ke restoran juga dibatasi. Tamu tidak diperkenankan mengambil sendiri makanannya, jadi dilayani oleh petugas hotel yang menggunakan face-shield, masker dan sarung tangan, membuat tamu merasa lebih aman. Setelah tamu selesai makan, petugas langsung membersihkan meja dan menyemprot dengan disinfektan sebelum digunakan tamu lain.
Saat menikmati kuliner, cari tempat yang lebih terbuka, hindari jam makan agar tidak ramai, serta tetap jaga jarak. Tetap gunakan masker dan lepas saat makan saja. Setelah selesai makan, langsung lanjutkan perjalanan, tidak perlu nongki-nongki cantik.
Demikian sharing kami tentang perjalanan sebelum PSBB, saat PSBB dan sesudah PSBB, semoga dapat membantu teman-teman yang akan melakukan perjalanan wisata. Tetap jaga kesehatan, dan semoga pandemi ini dapat kita lalui bersama dengan baik.
Salam JJH